Kisah Pak Guru Untung - Blog Ridwan Nurhadi

Breaking

Berbagi tak pernah Rugi

Minggu, 08 November 2015

Kisah Pak Guru Untung

Kisah Pak Guru Untung ini kiranya dapat di jadikan cermin dan juga inspirasi serta motivasi yang positif khususnya bagi teman-teman guru/pendidik dan tentunya kita semua, perjuangan, semangat juga ke ikhlasan Pak Guru Untung ini sangat patut kiranya kita renungkan secara mendalam untuk kita gali hikmah dari sosoknya yang luar biasa ini, semoga dengan begitu kita kemudian menjadi umat-Nya yang pandai bersyukur dan selalu memacu semangat pribadi kita masing-masing untuk terus berjuang seburuk apapun masalah(misalnya, jika kita sedang merasa kecewa pada keadaan) yang sedang kita hadapi.

Keterbatasan fisik bagi sebagian orang mungkin sebuah aib. Namun demikian tidak sedikit juga orang dengan keterbatasan fisik namun tetap memiliki etos kerja yang luar biasa dan bahkan bisa jadi mengalahkan orang dengan fisik yang normal. Dalam berbagai bidang kita sering melihat orang dengan keterbatasan fisik mampu menjadi orang yang sukses dan bahkan lebih dari itu, mereka bisa memberikan motivasi kepada orang lain.
Salah satu dari sekian banyak kisah inspiratif yang bisa kita jadikan tauladan adalah kisah Bapak Untung. Ia adalah seorang yang memiliki keterbatasan fisik dengan tidak memiliki lengan. Meskipun tanpa lengan, ia tetap gigih mengajar. Bagaimana kisahnya, simak di bawah ini.

Pak guru Untung tidak memiliki lengan adalah sebuah fakta, namun semua kekurangan yang dimiliki Pak Untung tidak pernah membuat nya menjadi orang yang lemah. Ia tetap menjadi seorang yang optimis dan tetap bekerja dengan giat seperti orang normal yang lain. Profesi mulia nya sebagai seorang guru Madrasah Ibtidaiyah tetap ia jalani dengan ikhlas dan sepenuh hati. Pak Untung adalah salah satu Guru Honorer yang aktif mengajar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Ulum Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Kerja keras dan perjuangannya menjadi seorang guru profesional dibuktikan dengan kemampuan kaki nya saat ini yang bisa menggantikan tangannya. Tidak kalah dengan orang normal lainnya, jemari kaki Pak Untung dengan lihai menari-nari mengoperasikan tombol laptop. Ia pun tidak canggung menggunakan perangkat laptop untuk mendukung pekerjaanya sebagai seorang Guru. Bukan itu saja, Pak Untung bahkan juga mampu menuliskan lafal ayat-ayat Al Quran di papan tulis untuk anak didiknya.

pak untung juga digaji Rp.300.000 selama kurang lebih 22 tahun mengabdi sebagai guru honorer di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Ulum Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Fisik Untung yang tak sempurna, namun kegigihannya luar biasa.Untung tak memiliki lengan. Namun itu semua bukanlah penghalang bagi Untung tetap gigih menularkan ilmu ke murid-murid tercintanya.
Tak ada lengan, kaki pun jadi. Dengan lihai, Untung menggerakan kakinya untuk mengoperasikan tombol-tombol laptop. Untung pun tak canggung untuk menuliskan lafal ayat-ayat suci Al Quran di papan tulis agar murid-muridnya lebih mengerti.
Materi yang diajarkannya tak kalah dengan tulisan tangan normal. Tulisan kaki Untung sangat rapi dan mudah dipahami. Namun Selama 22 tahun sudah Untung mengabdi sebagai tenaga pendidik honorer dan Ia hanya mendapat gaji Rp 300 ribu saja.
Perhatian yang kurang dari pemerintah bukan berarti harus berkeluh-kesah. Guru Untung memilih untuk tetap semangat menjalani hidup demi menghidup istri dan 2 anaknya.
Untung berternak ayam di rumahnya. Saat sore hari, Untung pun membuka pengajian dengan jumlah murid mencapai 120 orang. Untung hanyalah 1 dari contoh guru teladan yang kini semakin jarang ditemukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar