Pertama
kali saya dapat tugas membaca artikel “Kelas Neraka” Saya komplen ke Pak Munif
kenapa ada stigma buruk kelas neraka, namun dengan bijak pak Munif berkata hal
yang paling mudah ditulis adalah hal yang paling berkesan atau special, kan gak
mungkin kelas yang biasa biasa saja menjadi daya tarik kita untuk menulis.
Betul juga sih.. Yuk simak kuliah online bersama Bapak Munif Chatib.
Menulis
Momen Spesial Saat Mengajar yang disampaikan Bapak Munif Chatib benar-benar
luar biasa. Diawali dengan sebuah video yang suaranya bening dan isinya mantab. Waktu menyimak video 13 menit.
Berkenalan lewat curiculum vitae beliau. Harapan tiap tahun tambah buku.
Penjelasan momen spesial. Buku yang semoga segera terbit “Kurikulumnya
Manusia.”
Momen
spesial adalah kejadian khusu yang terjadi dalam proses pembelajaran antar guru
dan siswa baik di dalam maupun di luar kelas. Momen spesial memiliki potensi
untuk masuk ke memori jangka panjang. Momen spesial meliputi: perubahan
motivasi, perubahan kemampuan, dan perubahan sikap.
Guru
tak boleh kering dari bahan baku untuk menulis sebab setiap tahapan
pembelajaran (meliputi pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup) mempunyai
eluang terjadinya momen spesial.
Ada
tiga alasan penting mengapa momen penting harus ditulis: (1) Pembaca
tak
akan lupa seumur hidup; (2) berpotensi menjadi tulisan yang dibaca, dikenang,
dibagi, dicari; (3) mudah ditulis dalam bentuk artikel bebas.
Lima
momen masuk memori jangka panjang adalah sebagai berikut. (1) Pengalaman
pertama; (2) Relevan: kejadian yang berhubungan (antara topik dengan kondisi
siswa); (3) Rehearsal: yang diulang-ulang; (4) Emotional: perasaan dan (5)
Survival: mengandung unsur bertahan dalam hidup (keselamatan hidup)
Tahapan
menulis mopen spesial adalah: (1) Catat/rekam momen spesial (berupa frase) dan
jangan ditunda, (2) Elaborasi (mencari data momen spesial: fakta, bertanya,
imajinasi), (3) Tulis dalam bentuk artikel bebas.
Setelah
menyimak video tiga belas menit kelas aktif dengan tanya jawab. Setiap
pertanyaan dengan sigap dijawab oleh
narasumber.
Sebuah
pertanyaan seorang guru yang mengajar sejak 1999 dan banyak momen spesial yang
sayangnya belum ada minat menulis. Seiring dengan itu saya baru mau menulis
beberapa tahun kemudian, dan banyak sudah yang terlewati.
Agar
proses menulis pengalaman dapat mengalir dengan lancar narasumber menjelaskan
yang paling penting, langkah pertama adalah kita mempunyai frase momen spesial.
Itu yang penting. Biasanya kalimat ini narsum tulis secara langsung di HP
ketika terjadi momen spesial. Setelah itu, malam hari narsum tulis ulang
kalimat/frase tersebut di Word.
Kedua
dari pokok pikiran atau bahan tulisan tersebut, saya menulis secara bebas.
sementara saya kesampingkan aturan-aturan ejaan. Karena itu seperti yg sudah
saya share, terkadang bentuknya seperti cerita, terkadang seperti informasi
saja. Perasaan bebas menulis inilah yang membantu kita untuk lancar menuangkan
pokok pikiran.
Ketiga,
barulah kita edit pelan-pelan. Makin banyak kita lakukan ini, nanti editingnya
makin sedikit.
Dari
5 momen yang masuk memori jangka panjang, mana yang paling mudah untuk kita
tulis? Sebenarnya bukan mana yang paling mudah untuk ditulis, tapi mana
kejadian yang sedang terjadi pada saat itu, saat terjadinya momen spesial.
Kesimpuannya semua bisa kita tulis, tergantung kejadiannya.
Bagaimana
cara mengajar sederhana tetapi siswa dapat memahami dan dapat memperhatikan
dengan jelas akurat dan cepat? Kalau narsum, mengajar itu yang terpenting ada
pada awalnya, pendahuluannya. Harus keren. Narsum biasa sebut apersepsi. Jika
apersepsi berhasil, biasanya siswa tertarik untuk belajar, sehingga kemungkinan
besar paham. Yang kedua adalah bagian penutup. Juga harus keren, berupa
kesimpulan tentang hikmah dari materi ajar. Ingat secara neurosains, awal dan
akhir itu penting dan itu yang 80% tercatat di otak siswa kita. Ketiga baru
memilih metode yang student center learning. Metode ini tempatnya di tengah.
Seperti itu.
Apakah
boleh kalau suka duka dalam mengajar itu ditulis dalam blog dan terkesan
curhat? Boleh-boleh saja, tapi harus ditutup dengan kesimpulan yg jelas atau
semacam pernyataan kepada pembacanya. Hal ini berupa pesan moral atau info apa
yang ingin dibagi oleh penulis.
Pak,
selama ini saya dilabeli sebagai guru killer. Bagaimana mengubahnya menjadi momen
spesial positif? Harus dibedakan antara guru keras dan guru tegas. Guru killer
adalah sebutan untuk guru keras. Ciri-cirinya, guru keras berdampak akan
dijauhi, dihindari oleh siswa. Namun guru tegas, sebaliknya, akan dirindukan
oleh siswanya. Percayalah zaman sekarang, siswa kita butuh guru yang tegas.
Kedisiplinan yang diterapkan oleh guru tegas akan menjadi unsur siswa suka
kepada gurunya.
Ada
3 cara sederhana menjadi guru tegas. Pertama kita menjadi gurunya, orang yang
memberikan ilmu. Kedua kita menjadi orang tuanya, kita memberikan
nasihat-nasihat. Ketiga kita menjadi sahabat siswa, dengan membuka diri untuk
menerima curhat dari siswanya. Hanya yang perlu diperhatikan adalah WAKTU.
Kapan kita harus jadi guru, orang tua, dan sahabat siswa-siswa kita.
Jika
kita peka terhadap momen spesial di kelas, maka hal ini sangat berhubungan
dengan potensi kecerdasan setiap siswa. terkadang dari momen spesial ini, siswa
yang sebelumnya pasif atau kita anggap tidak cerdas, tiba-tiba karena pantikan
sesuatu hal, dia menjadi berubah cerdas. Akhirnya kita bersyukur bahwa
sebenarnya tidak ada siswa yang bodoh.
Terkadang
kita punya asumsi yang salah, yaitu ketika kita mengajar, kita anggap siswa
kita belajar. Padahal belum tentu. Namun jika siswa kita aktif, ramai, dengan
berbagai metode yang berpusat pada siswa, seperti diskusi, dan lain-lain,
percayalah, siswa kita belajar.
Sikap
kita yang bijak terhadap teman-teman guru yang tidak kreatif, atau tidak
mendukung usaha kita untuk kreatif, seperti kebiasaan menulis dan lain-lain
sebenarnya sederhana. Yaitu selalu share kepada mereka karya kita, meskipun itu
hanya dua lembar artikel. Lalu sampaikan pertanyaan, kapan ya bisa dibalas juga
dengan menunjukkan karya guru tersebut. jangan bosan2 menunjukkan atau share
karya- karya kita.
Kalau
tulisan tersebut dapat mejadi inspirasi bagi pembacanya, biasanya saya langsung
tulis nama siswa, sekolah dan kelasnya. Namun jika terdapat hal-hal yang
privasi, saya sumirkan.
Siswa
kita memang beragam. Anak yang over acting, biasanya ingin diperhatikan.
Menurut narsum kita harus perhatikan anak tersebut sesuai porsinya. Terkadang
dengan membagi perhatian kita kepada teman-temannya yang lain, akan membuat
siswa yang bersangkutan sadar tentang makna porsi perhatian tersebut.
Percayalah
maind set kita harus kita tata dulu bahwa TIDAK ADA ANAK YG NAKAL, YG ADA
ADALAH ANAK YG KEBUTUHANNYA BELUM TERPENUHI. Jika kita sudah sepakat dengan
paradigma ini, maka kita akan fokus kebutuhan apakah yang belum terpenuhi dari
anak tersebut. Ketika kita melakukan pendekatan untuk cari tahu kebutuhan yang
belum terpenuhi, maka si anak bandel itu akan punya perasaan bahwa dia ternyata
diperhatikan. Gurunya berusaha untuk membantunya. Seperti dalam artikel yang
saya share di kuliah grup ini.
Menariknya
adalah kumpulkan saja dalam bentuk kalimat pendek tentang banyaknya kejadian.
Hanya dikumpulkan saja. Lalu untuk menulisnya harus satu persatu. Jangan
kepikiran semua untuk ditulis. Mulailah dari yang kita mudah untuk menulisnya.
Insyallah nanti lancar.
Seni
mengajar itu bukan bakat, tapi bisa dipelajari. Seperti yang saya jawab di
atas. Seni mengajar agar siswa tertarik dimulai dari apersepsi yang menarik.
Jenis
tulisannya adalah artikel bebas. Jadi tidak terikat dengan ketentuan artikel
ilmiah. Percayalah karya tulis yang paling banyak dibaca adalah novel, karena
mengandung unsur imajinasi yang memang disukai manusia. Novel adalah tulisan
yang bersifat bebas.
Dari
sebuah kalimat momen spesial, bisa dapat dikembangkan menjadi beberapa
paragraf. Banyak cara. Kalau saya saya mulai denganidentifikasi masalahnya apa.
2. Cari tahu penyebabnya apa. 3. Cari tahu ttg dampak jika masalah tidak
selesai. 4. Hikmah kejadian itu apa. Nah silahkan mencoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar