Rutinitas yang membunuhmu - Blog Ridwan Nurhadi

Breaking

Berbagi tak pernah Rugi

Kamis, 22 Oktober 2020

Rutinitas yang membunuhmu


     

    Ridwan duduk termenung, waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, matanya menatap layar komputer yang masih kosong, belum ada satu katapun yang tertulis diatas layar microsoft word yang putih itu. Hari itu ia sedang sibuk menyelesaikan editing video untuk channel Youtubenya, ia nyaris lupa bahwa tugas harian membuat artikel dari AISEI Writing Club belum disetorkan hari itu.

    Matanya menerawang menatap jam dinding yang seakan malas untuk berdetik. ia ingat dulu pernah dimarahi oleh om Jay, pembimbingnya menulis buku karena telat mengumpulkan resume. "Bagi seorang penulis tidak ada istilah sibuk" kata-kata om Jay di WA tersebut masih terus terngiang-ngiang. Ia mencoba kembali menatap ke arah layar komputer. Papan keyboard seakan genit ingin disentuhnya dan kelap-kelip lampu mouse  seakan mengundang untuk dijamah.

    Ridwan kembali termenung, tangannya bergerak mengikuti batin yang seolah berdiskusi dengan pikirannya. Tangan mulai menyentuh keyboard,  huruf demi huruf mulai hadir mereka menjelma menjadi kata. Kata demi kata bersekutu menjadi kalimat dan "lihat itu !" pekiknya dalam hati, ternyata kalimat-kalimat itu telah bersekongkol menjadi paragraf.

    Ridwan kembali menatap jam dinding, mereka berdua pun saling bertatapan dalam keheningan malam. "Selesai juga tugas AISEI" ia kembali bergumam dalam hati. Tangannya meraih telepon selulernya ia kirim artikel di grup AISEI malam itu. Ia pun mengetik dilayar telepon selulernya "Karena menulis adalah komitmen, maka jangan biarkan rutinitas membunuh kreatifitasmu". Selesai sudah tugasnya, ia kini tersenyum dan mematikan komputernya.

Tamat

#Day16AISEIWritingChallenge 

7 komentar:

  1. Ohh.. seperti itu ya, menjadi penulis .. berat
    Semoga saya bisa, belajar

    BalasHapus
  2. Betul Bapak, jangan biarkan rutinitas membunuhmu....
    Semoga saya juga tidak terbunuh oleh rutinitas

    BalasHapus
  3. Ini Ridwan kecil apa Ridwan besar ya ? ....hehehe.....kan ada si Budi Kecil skrng SDH menjadi Budi Tua

    BalasHapus
  4. Sibuk terus nih temenku.. .sukses trs Pak

    BalasHapus
  5. Tidak ada kata sibuk...
    Bagi seirang wanita, istri,ibu dan seorang pegawai seperti ku...kata itu seperti samar yang tidak jelas...
    Maka nya menulis bagi ku hanya hobi.jadi aku gak bisa jadi penulis tulen. He...he....

    Salam literasi...pak...

    BalasHapus